BLOGGER TEMPLATES AND IMVU Layouts »

27 July 2009

Writing

Saya gak bisa bikin review, jadi pendapat saya tentang film Harry Potter and the Half-Blood Prince saya pending dulu, hehe. Pengalaman nontonnya tanggal 18 Juli lalu juga bisa dibilang cukup berkesan buat saya, tapi mood saya lagi gak mau nulis itu sekarang. Saya harus nulis sesuai mood, jadi kata-katanya lancar keluar dari kepala saya, gak stuck. Hal ini udah dibuktikan beberapa kali lalu. Saya mencoba nulis lagi postingan--dengan topik maksa--yang sebenernya gak hangat di otak saya, alhasil saya bingung apa lagi yang harus saya tulis? Penyakit males saya kambuh. Gak jadi deh. Bahkan beberapa saya simpan di draft, tapi beberapa juga saya hapus dari draft.

Kali ini, saya yakin mood saya mendukung untuk postingan dengan topik menulis. Writing, sesuai judul postingan saya. Akhir-akhir ini keinginan saya untuk menulis naik lagi. Menulis cerita. Agar tahu aja, saya pernah bermimpi mau jadi penulis. Sampai sekarang menulis tetap menjadi salah satu mimpi saya, yang saya sendiri yakin susah hilangnya. Hanya saja, impian itu rasanya dijadikan 'impian sampingan' yang wajib terwujud. Mengerti maksud saya? Saya, yang baru saja keluar dari SMA (huwaaaa, udah tua T.T) memutuskan untuk kuliah di suatu jurusan, yang gak ada hubungannya ama sastra atau apapun di dunia tulis-menulis. Jadi maksudnya, saya di masa depan nanti ingin menjadi saya yang sukses di dua bidang. Pertama, bidang yang saya dapatkan dari ilmu saya selama kuliah; kedua, bidang tulis-menulis. Yang merupakan salah satu hal yang menarik bagi saya, sejak saya kecil.

Guru saya pernah bilang: Kalau kita suka baca, kita pasti punya rasa tertarik untuk menulis. Ini benar. Satu quote lagi yang sesuai dengan diri saya keluar dari ucapannya JK. Rowling, salah satu penulis yang paling saya kagumi. Lupa lagi ucapan tepatnya, hehe, intinya sih, apa yang kita baca, akan berpengaruh terhadap apa yang kita tulis--atau maksudnya, berpengaruh sama gaya penulisan kita. Semakin kita baca sastra berat, secara perlahan gaya menulis kita akan mengikuti apa yang kita baca tersebut. Makanya, gak heran JK. Rowling yang udah baca buku-buku yang bisa dibilang 'berat' untuk anak-anak saat dia masih kecil banget, bisa punya imajinasi liar kayak sekarang. Penulis favorit saya satu lagi, JRR. Tolkien. He's the most amazing writer that I've ever found! Seriously, saya ngiri banget parah ama JRR. Tolkien, kok bisa bikin buku yang hebat dan bisa dibilang sempurna malahan, The Lord of The Rings. Penulis fantasi mulu, ya? Haha, karena saya emang paling suka ama genre fantasi. Aneh, aneh, secara dulu waktu kecil, saya lebih seneng baca cerpen daripada dongeng. Gara-gara Harry Potter nih, saya mulai suka genre fantasi. Dilahap deh buku-buku fantasi, walaupun gak banyak :P. Selain Harry Potter dan The Lord of The Rings, saya udah baca Narnia, Septimus Heap, Interview with the Vampire, dll, yang semuanya saya dapet dari e-book, bukan buku cetak. :P. Nah kalau penulis dalam negeri, saya baca karangannya Andrea Hirata tentu saja (yang secara overall, saya suka karyanya yang menginspirasi), karyanya Raditya Dika, dll. Kapan ya saya bisa seperti mereka?

Saya mulai suka baca dari SD. Waktu itu bacaannya majalah anak-anak populer, tahu dong apa? Hehe. Karena seneng baca, saya mulai nulis. Tulisan sederhana, khas anak SD, gaya bahasanya juga, tiap saya baca lagi sekarang, laughable, haha. Simple. But I liked it. Enjoyed it. Walaupun, tiap kali nulis, tulisan saya gak pernah beres sampe The End tuh. :D. Stuck mulu, ya ampun T.T. Tapi tetep, saya cinta menulis. Semakin kesini, semakin saya sadar kalo kemampuan menulis saya masih belum bisa dibilang baik. Saya harus lebih banyak belajar, walaupun saya gak kuliah di jurusan yang berhubungan dengan tulis-menulis, tapi diluar itu, saya akan tetap belajar menulis. Standar saya adalah, jika tulisan itu menarik bagi saya, maka orang lain, semoga, akan tertarik. Tapi jika setelah saya baca ulang saya tidak tertarik dengan tulisan itu, hmm, harus diperbaiki nih. Idenya susah saya dapatkan, ide yang juga menarik bagi saya. Saya ingin tulisan saya punya ciri khas, seperti penulis-penulis favorit saya diatas. Saya yang hobi berimajinasi ini, mau lebih berkembang; biar imajinasi yang ada di kepala saya gak sia-sia. Seriously, kalo aja saya bisa masuk ke kepala saya sendiri, saya yakin bakal dikelilingi khayalan-khayalan saya :D.

Whoa, long post! Bener, kan, kalo lagi mood, pasti kata-katanya meluncur sendiri.

Pena lebih tajam daripada pedang. Do you agree, ppl?

0 comments: