BLOGGER TEMPLATES AND IMVU Layouts »

14 September 2010

Cita-citaku

Cita-cita kita semenjak kecil pasti kebanyakan jadi dokter, jadi insyinyur, dan lain-lain. Tapi setelah besar, kita mulai mempertimbangkan apa cita-cita itu memang pantas buat kita? Apa sesuai minat dan bakat kita? Atau kita justru menyadari sesuatu yang baru, yang pengen kita lakukan diluar cita-cita masa kecil kita. Well, itu terjadi sama saya. Waktu kecil saya selalu bilang pengen jadi dokter anak, tapi setelah besar, saya nggak terlalu minat buat jadi dokter anak, dan rasanya susah untuk saya capai. Saya pengen jadi astronot, dan cita-cita itu tetep ada di diri saya, biarin cuma cita-cita yang disimpen di hati, karena walaupun saya tetap tertarik luar angkasa, saya udah telat dan gak mungkin cita-cita itu tercapai. Saya sendiri nggak tahu bakal jadi apa saya nanti kalau sudah lulus, well, saya kuliah jurusan tertentu, tapi terus terang saya kuliah jurusan itu dengan alasan disuruh orang tua dan gampang kalau nyari kerja. Tapi pegangan hidup saya nanti, saya gak mau terfokus disitu. Saya punya banyak keinginan, saya pengen coba-coba apa yang saya mau lakukan, selama saya bisa. Ini daftarnya:
1. Penulis
Hal ini udah dari dulu. Dari kecil saya dikasih majalah Bobo, saya juga suka baca novel-novel RL Stine. Kata Ibu saya, saya juga suka didongengin sebelum tidur waktu bayi/balita. Saya udah kenal bacaan sejak kecil, dan pas SD, keinginan untuk nulis mulai ada. Mulailah saya belajar, menulis, menulis dan menulis walaupun itu nggak pernah selesai. Di SMP, saya teracuni teenlit. Bukan maksudnya saya addicted, tapi karena waktu itu teenlit booming dan saya ikut-ikutan baca, gaya bahasa dalam penulisan saya pun jadi bahasa Indonesia gaul dan slang yang selalu ada di novel teenlit. Keinginan saya waktu itu adalah pengen jadi penulis teenlit, dan memang saya selaluuuu cari ide buat bikin novel jenis teenlit. Tapi semakin saya besar, saya tahu kalo gaya tulisannya salah, akhirnya setelah saya addicted sama cerita fantasi, saya kembali ke bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dan genre yang saya tulispun fantasi, dengan banyak imajinasi dan makhluk-makhluk khayalan disana-sini. Tapi masalah saya dalam menulis itu selalu stuck. Bingung, akhirnya terpotong di tengah-tengah, atau malah di bab awal. Dan saya perfeksionis. Saya selalu nggak puas dengan tulisan sendiri, ini yang menyebabkan saya selalu berhenti. Dan saya gak cuma pengen jadi penulis novel.
2. Perfilman
Saya nonton film tentang anak kecil yang bikin film, film independent dan diikutsertakan di festival film. Dari situ saya tertarik. Saya pengen nyoba bikin film indie, jadi sutradaranya, PLUS penulis skenarionya yang memang dari dulu udah pengen saya lakukan. Selain jadi penulis novel, saya pengen jadi penulis cerpen, penulis artikel di majalah atau koran, juga ya penulis skenario. Saya lebih suka menghasilkan, daripada melakukan hasil seseorang, misalnya. Maksudnya, kalau disuruh milih, saya lebih suka jadi sutradara/penulis skenario dibanding jadi aktrisnya yang tinggal menikmati hasil karya dan berakting, atau kalau di bidang musik, saya lebih suka jadi pencipta lagunya dibanding penyanyi yang cuma tinggal nyanyi (perumpamaan aja, saya gak ngerti bidang musik).
3. Penerbitan
Saya pengen jadi editor, atau apapun yang kerja di penerbitan. Kayaknya keinginan ini nggak mungkin karena ini gak bisa dilakukan sendiri, harus ada tim dan sesuai pendidikan tertentu. Tapi saya pengen coba!
4. Bikin website
Saya sangat addicted dengan dunia internet. Makanya, dari dulu sekali, saya udah bercita-cita pengen bikin website bentuk apapun, mau jejaring sosial apapun, yang jelas saya merancangnya dan syukur-syukur kalau tuh website sukses, saya jadiin bisnis besar. Ini udah saya mulai dari belajar HTML, pembuatan website dll. Saya belajar sendiri, karena ini bukan jurusan saya di kampus.

Dengan keinginan sebanyak itu, mungkin bisa dibilang kalau ini cuma impian atau ajang coba-coba anak labil. Tapi saya pengen mencoba segala sesuatu yang membuat saya tertarik, membuat bangga keluarga, mumpung saya bisa. Saya gak mau cuma punya perjalanan hidup yang biasanya, sekolah, kuliah, kerja, (selanjutnya ini kata keluarga) nikah, punya anak, punya cucu mungkin, meninggal. Saya lebih pengen nyoba-nyoba sesuatu, nambah pengalaman juga, kan..

0 comments: